PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU

TUJUAN

  1. Untuk mengetahui pengeruh intensitas cahaya terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman
  2. Untuk dapat mengukur dan mengetahui perubahan yang terjadi pada kacang hijau setelah diberi perlakuan intensitas cahaya yang tidak sama.

LATAR BELAKANG

Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwrna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang berisi 10-15 biji kacang hijau.

Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan adanya kacang hijau yang dalam pertumbuhan dan perkembangannya  dipengaruhi oleh cahaya, pada penelitian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan dari pemberian intensitas cahya yang berbeda. Untuk mengetahui secara detail, maka perluya diketahui bahwa cahaya merupakan energi yang berbentuk gelombang dan membantu kita untuk melihat. Tumbuhan hijau termasuk kacang hijau, memerlukan cahaya tidak hanya untuk membuat makanan, tetapi juga untuk pertumbuhan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai salah satu sumber cahaya di bumi ini adalah matahari. Oleh karena itu praktikan ingin mengetahui bagaimanan pengaruh intensitas cahaya pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

VARIABEL

Independent variables :

The light intensity:

ü  In sunlight/ outside place

ü  In dark place

ü  In usual place

ü  In lamp place

Dependent variables:

  • Length of plant
  • Length of leaf
  • Color of leaf

Control variables:

  • Time of watering
  • Deep of hole
  • Volume of watering
  • Total of soil

DASAR TEORI

Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwrna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang berisi 10-15 biji kacang hijau.

Berdasarkan pada berbagai permasalahan, para ahli biologi mendefinisikan bahwa pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada suatu organisme, yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta jumlah sel yang bersifat tidak kembali pada keadaan semula. (Moore, et al, dalam karmana, oman, 2007 :11).

Adapun perkembangan merupakan suatu proses pertumbuhan yang disertai dengan diferensiasi, organogenesis, dan diakhiri dengan terbentuknya individu baru yang lengkap baik secara morfologis, anatomis, maupun sosiologis. Perkembangan mencangkup perubahan zigot menjadi bayi, kemudian menjadi dewasa. (Moore, et al, dalam Karmana, Oman.,2007 : 12).

Pertumbuhan dimulai dengan serangkaian pembelahan sel telur yang telah dibuahi sehingga menghasilkan sel yang belum berdiferensiasi. Dari jenis sel yang sama sel akan berubah menjadi berbagai jenis sel yang berbeda-beda, begitu pula fungsinya. Pertumbuhan yang disertai dengan perubahan jenis dan fungsi sel dinamakan diferensiasi. Proses diferensiasi yang akhirnya dengan pembentukan organ dinamakan organogenesis. Proses pembentukan organ yang berbeda bentuk dan fungsinya dalam melengkapi suatu individu makhluk hidup dinamakan morfogenesis.

Sebagai contoh, zigot suatu tumbuhan akan tumbuh menjadi sel penyusun akar, batang, dan daun yang berbeda bentuk dan fungsinya (diferensiasi). Setelah proses diferensiasi proses selanjutnya adalah pembentukan organ akar, batang, dan daun (organogenesis) sampai terbentuk individu tumbuhan yang lengkap (morfogenesis).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor keturunan (hereditas), enzim, dan hormon. Sementara itu, faktor eksternal meliputi intensitas cahaya, kecukupan air, suhu, dan mineral.

Faktor internal dan eksternal mengontrol pola pertumbuhan dan perkembangan antara lain melalui pengendalian aktivitas internal. Aktivitas internal tersebut berupa proses fotosintesis, respirasi, sintesis protein, sintesis klorofil, tekanan osmosis, dan mitosis.

FAKTOR INTERNAL

1. Enzim

Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup. Enzim tidak ikut bereaksi, tetapi berfungsi menurunkan energi aktivasi dalam setiap reaksi yang terjadi. Dengan adanya enzim, energi yang diperlukan dalam setiap reaksi menjadi lebih rendah. Enzim bekerja pada substrat, suhu, dan pH tertentu. Suatu rangkaian reaksi tidak dapat berlangsung hanya dengan melibatkan satu jenis enzim, tetapi perlu melibatkan berbagai jenis enzim yang telah terpola secara teratur dalam suatu sistem.

2. Hormon

1. Auksin

Bagian tumbuhan yang dapat membentuk auksin merupakan jaringan meristematik, seperti pada ujung koleoptil, daun muda atau kuncup, dan daun lembaga. Peran auksin pada tumbuhan adalah sebagai berikut.

  • Berpengaruh terhadap pemanjangan sel, pembelahan sel, dan diferensiasi sel.
  • Merangsang aktifitas kambium dan pembentukan pembuluh floem dan xilem.
  • Memelihara dinding sel agar bersifat elastic dan merangsang pembentukan dinding sel.
  • Menghambat rontoknya buah yang masih muda dan juga menghambat gugurnya daun.
  • Merangsang pembentukan akar dan mempertahankan sifat geotropism batang.
  • Merangsang pembentukan bunga.
  • Merangsang pembuahan tanpa biji.

2. Etilen (H2C=CH2)

Etilen merupakan hormon yang berupa gas. Meningkatnya kandungan auksin dalam tubuh tumbuhan akan menghambat pembentukan etilen. Etilen berfungsi:

  • Menghambat perkembangan akar.
  • Menghambat pembentukan bunga.
  • Meningkatkan proses pematangan buah.
  • Merangsang terjadinya epinasti (daun tumbuh menggulung atau menekuk).

3.  Giberelin

  • Fungsi giberelin adalah sebagai berikut.
  • Merangsang pertumbuhan batang dan daun sehingga dapat tumbuh sampai tiga kali lipat ukuran normal.
  • Tidak merangsang pembentukan akar pada konsentrasi rendah, tetapi pada konsentrasi tinggi merangsang pembentukan akar.
  • Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan.
  • Merangsang pertumbuhan bunga pada tumbuhan yang berbunga jika lama pencahayaan lebih dari 12 jam.

4. Sitokinin

  • Beberapa fungsi sitokinin adalah sebagai berikut.
  • Merangsang pembelahan sel dan merangsang pemanjangan titik tumbuh.
  • Merangsang pembesaran batang dan akar serta merangsang pembentukan akar cabang.
  • Merangsang pembentukan pucuk dan mampu merangsang berakhirnya dormansi biji.
  • Merangsang pertumbuhan dan perkembangan embrio.
  • Menghambat penuaan daun melalui peningkatan pengiriman garam mineral ke daun.
  • Merangsang sintesis protein dan RNA untuk menyintesis substansi lain.

5. Asam Absisat

Asam absisat dapat mempercepat proses penuaan daun dan merangsang terjadinya gugur daun.

  1. Vernalin
    Vernalin dapat merangsang pembungaan pada temperature rendah dan merangsang perkembangan anteridium pada gametofit (tumbuhan penghasil gamet.
  2. Rhizokalin.
    Rhizokalin dapat merangsang pembentukan akar.
  3. Traumalin
    Traumalin dapat merangsang pembentukan kalus pada bagian tubuh yang luka.
  4. Florigen.
    Florigen berfungsi untuk merangsang pembentukan bunga.

2. FAKTOR EKSTERNAL

1. Makanan (Nutrisi)

Nutrien yang dibutuhkan terdiri atas elemen makro dan elemen mikro. Makronutrien merupakan elemen yang dibutuhkan dalam jumlah besar yang terdiri atas karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium, dan magnesium. Elemen yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut mikronutrien, seperti besi, klor, tembaga, magnesium, seng, molibdonum, boron, dan nikel.

Pemupukan merupakan salah satu cara penambahan nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan agar tumbuhan tidak mengalami defisiensi, yaitu keadan tumbuhan yang kekurangan makronutrien ataupun mikronutrien.

2. Cahaya

Cahaya tampak, seperti merah, biru, nila, dan violet berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis. Sementara itu, cahaya infra merah berperan dalam menentukan suhu lingkungan. Hasil fotosintesis akan digunakan untuk pertumbuhan dan aktivitas hidup yang lain. Pertumbuhan kecambah yang ditempatkan di tempat yang teduh akan berlangsung cepat, tetapi abnormal (tubuh lemah). Keadaan ini dinamakan etiolasi. Etiolasi adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena ketiadaan cahaya matahari. Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning.

Cahaya dapat mengubah leukoplas menjadi kloroplas. Tersedianya cahaya yang memadai akan meningkatkan pembentukan kloroplas. Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Sehingga tanaman yang mendapatkan cukup cahaya memiliki daun yang berwarna hijau. Tumbuhan yang sejenis dapat memiliki ukuran daun yang berbeda jika tumbuh di tempat yang tingkat pencahayaannya berbeda.
Daun yang mendapat cukup cahaya (botol 1), ukurannya akan lebih kecil, tetapi jaringan mesofilnya lebih tebal daripada daun yang kekurangan cahaya. Tinggi batangnya pun berbeda. Tumbuhan yang kurang mendapatkan cahaya (botol 2 dan botol 3) lebih tinggi daripada tumbuhan yang mendapatkan tumbuhan yang mendapatkan cukup pencahayaannya (botol 1). Stomata pada tumbuhan yang hidup di tempat kurang cahaya berjumlah sedikit, tetapi ukurannya besar. Adapun tumbuhan yang hidup di tempat yang mendapatkan cukup cahaya, memiliki jumlah stomata lebih banyak dan berukuran kecil. Selain itu, sistem perakarannya lebih lebat dibandingkan dengan sistem perakaran tumbuhan yang kurang mendapatkan cahaya.

4. Suhu

Suhu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan karna berkaitan dengan aktifitas enzim dan kandungan air dalam tubuh tumbuhan. Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses tumbuhan semakin lambat. Suhu yang rendah dapat merangsang berahirnya masa istirahat (dormansi) pada pucuk atau biji. Perlakuan suhu yang rendah akan memacu pembentukan ruas yang lebih panjang daripada perlakuan suhu yang tinggi. Suhu yang yang berubah-ubah dapat merangsang perkecambahan biji. Peristiwa ini dinamakan vernalisasi. Termoperiodisme adalah kondisi pertumbuhan suatu jenis tumbuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan suhu siang dan malam.

5. Air

Air berfungsi sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air menunjang proses fotosintesis dan menjaga kelembapan. Kandungan air yang terdapat dalam tanah berfungsi sebagai pelarut unsur hara sehingga unsure hara mudah diserap oleh tumbuhan. Selain itu, air memelihara suhu tanah yang berperan dalam proses pertimbuhan. Pertumbuhan akan berlangsung lebih aktif pada malam hari dari pada siang hari. Hal ini dikarenakan pada malam hari kandungan air pada tumbuhan lebih tinggi daripada siang hari.

6. pH

Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpangaruh terhadap kesediaan unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral, unsure-unsur yang diperlukan, seperti Ca, Mg, P, dan K tersedia dalam jumlah yang cukup. Jika pH tanahnya asam, unsure yang tersedia adalah Al, Mo, dan Zn. Mineral ini dapat meracuni tumbuhan.

7. Oksigen

Kadar oksigen dalam tanah selalu berlawana dengan kadar air dalam tanah. Jika kadar air tinggi, kadar O2 akan rendah. Keberadaan O2 dalam tanah sangat penting untuk respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsure hara (transportasi aktif).

Fototropisme adalah pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya. Contoh dari fototropisme adalah pertumbuhan koleoptil rumput menuju arah datangnya cahaya. Koleoptil merupakan daun pertama yang tumbuh dari tanaman monokotil yang berfungsi sebagai pelindung lembaga yang baru tumbuh. Beberapa hipotesismenyebutkan bahwa hal ini dapat disebabkan kecepatan pemanjangan sel-sel pada sisi batang yang lebih gelap lebih cepat dibandingkan dengan sel-sel pada sisi lebih terang karena adanya penyebaran auksin yang tidak merata dari ujung tunas. Hipotesis lainnya menyatakan bahwa ujung tunas merupakan fotoreseptor yang memicu respons pertumbuhan. Fotoreseptor adalah molekul pigmen yang disebut kriptokrom dan sangat sensitif terhadap cahaya biru. Namun, para ahli menyakini bahwa fototropisme tidak hanya dipengaruhi olehfotoreseptor, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai macam hormon dan jalur signaling.

Etiolasi adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena ketiadaan cahaya matahari. Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.

Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Hasil penelitian F.W. Went, ahli fisiologi tumbuhan, pada tahun 1928 menunjukkan produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.

Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim yang membantu pembentukkan asam indo asetat (salah satu jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air.

Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan. (www.trubus-online.co.id)

TOOLS AND MATERIAL

Tools:

  1. Lamp
  2. Aqua glass
  3. Spoon
  4. Written equipment
  5. Analytic  scales

Materials:

  1. Green soya seeds
  2. Water
  3. Soil

PROCEDURE

  1. Choose the best and same green soya seeds
  2. Put it in the water until one day
  3. Prepare 8 of the aqua glass
  4. Give name 1 until 4 to the aqua:
  • 1 is sun light place
  • 2  is dark place
  • 3  is usual place
  • 4  is the lamp place
  1. Scale the each soil with 150 gram
  2. Enter the each soil into aqua glass with have namely
  3. Watering of each soil in aqua glass with 2 cover  aqua glass
  4. Make deep of hole in that soil, the deep is 1 cm
  5. Enter the green soya seeds into the hole
  6. Watering of green soya seeds twice a day with 2 cover aqua glass
  7. Observe  and measure the change about green soya seeds
  1. TABLE OF OBSERVATION RESULT

Parameter

Day

The light intensity of green soya seeds

1

2

3

4

Length of stem (cm)

1

0,2

0,6

0,45

0,3

2

0,5

2,25

1,75

1,5

3

0,75

5,25

5

8

4

1,5

14,5

12

13

5

3

23,5

20,5

15

Length of leaf (cm)

1

2

0,5

3

1,25

1,25

1,25

1,75

4

2,25

1,6

1,75

2,1

5

3

2

2,25

2,5

Color of leaf (+)

1

++

2

++

3

+++

+

++

+++

4

+++

+

++

+++

5

+++

+

++

+++

Keterangan:

1 : di sinar matahari langsung

2:  di ruang gelap

3 : di ruang biasa

4 : di bola lampu

  • kuning (+)
  • hijau kekuningan (++)
  • hijau (+++)

DISCUSSION

Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang berisi 10-15 biji kacang hijau.

Berdasarkan percobaan yang praktikan lakukan pada hari kamis, 15 september 2011 yang berjudul pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau. Seperti yang kita ketahui cahaya adalah sebuah energi yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Cahaya tampak, seperti merah, biru, nila, dan violet berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis. Sementara itu, cahaya infra merah berperan dalam menentukan suhu lingkungan. Hasil fotosintesis akan digunakan untuk pertumbuhan dan aktivitas hidup yang lain. Cahaya dapat mengubah leukoplas menjadi kloroplas. Tersedianya cahaya yang memadai akan meningkatkan pembentukan kloroplas. Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Sehingga tanaman yang mendapatkan cukup cahaya memiliki daun yang berwarna hijau. Tumbuhan yang sejenis dapat memiliki ukuran daun yang berbeda jika tumbuh di tempat yang tingkat pencahayaannya berbeda.

Percobaan ini menghubungkan antara kacang hijau dengan intensitas cahaya. Percobaan yang menghubungkan antara intensitas cahaya dengan pertumbuhan dan perkembangan ini kami menggunakan beberapa perlakuan yang tidak sama yang antara lain adalah dengan menggunakan cahaya matahari langsung yaitu tanaman diletakan ditempat terbuka dengan tanpa ada pengahalang yang menutupi cahaya terhadap tanaman. Perlakuan yang kedua yaituu ditempat yang gelap, yaitu praktikan menggunakan kardus sebagai tempat untuk menghalangi cahaya masuk menyinari tanaman. Yang ketiga, tanaman diletakan diruang biasa, yaitu tanaman kami letakan pada tempat terbuka tetapi tidak terkena oleh cahaya matahari secara langsung. Perlakuan terakhir yaitu dengan menggunakan cahaya dari bola lampu pijar. Perlakuan ini kami tempatkan tanaman pada kardus yang tersinari oleh cahaya lampu.

Sebelum kami melakukan penanaman kacang hijau kedalam media, langkah pertama yang kami lakukan yaitu merendam biji kecambah selama satu malam. Hal ini bertujuan untuk mengetahui antara biji yang baik dengan biji yang buruk. Pada biji yang baik biasanya akan tenggelam dan apabila biji tersebut tidak baik maka akan mengapung. Selain itu, proses perendaman ini juga memiliki maksud agar biji kecambah akan lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan biji kecambah yang tidak direndam terlebih dahulu sebelum di tanam.

Selagi kami melakukan perendaman, kami melakukan kegiatan yang lain yang berhubungan dengan langkah kerja, yaitu member label pada setiap gelas mineral yang digunakan sebagai tempat media tanam. Pada gelas nomor 1 yaitu tanaman yang berada langsung tepat di tempat cahaya langsung. Pada gelas nomor 2 yaitu berada pada tempat yang gelap (tanpa ada cahaya sedikitpun). Pada gelas 3, yaitu berada pada ruang biasa atau tanaman terkena matahari tidak langsung. pada gelas yang ke-4 yaitu berada ditempat yang tidak mendapat cahaya matahari langsung tetapi terkena cahaya dari bola lampu.

Setelah kami melakukan pemberian label, langkah selanjutnya yaitu kami memasukkan tanah pada tiap-tiap gelas aqua. Tanah yang telah kami ambil sudah kami timbang volumenya yaitu sebesar 150gr. Tanah tersebut  berasal dari tanah pada kebun laboratorium biologi FMIPA UNY. Berdasarkan hasil wawancara kami kepada petugas laboratorium tersebut, kami mendapatkan info bahwa pada tanah tersebut terdapat kaya akan unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman sebagai nutrisi penunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut makronutrien, yang meliputi unsur C,H,O,N,S,P,K,Ca dan Mg . Sedangkan unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut mikronutrien, yang meliputi unsur Fe, B, Mn, Mo, Zn, Cu dan Cl. Jika kebutuhan salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi, proses metabolisme tumbuhan akan terhambat sehingga akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pengambilan nutrisi biasanya bersamaan dengan pengambilan air dari tanah. Pada hal ini, kami mengetahui bahwa pengamatan dan percobaan yang kami lakukan tidak hanya berhubungan dengan aspek biologi saja, melainkan berhubungan dengan aspek yang lain seperti pada aspek kimia yang dalam hal ini yaitu tentang unsur-unsur hara dalam tanah.

Langkah selanjutnya adalah pemberian air pada setiap media dengan volume yang sama, yaitu sebanyak 2 tutp botol air mineral. Penambahan air ini bertujuan sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air menunjang proses fotosintesis dan menjaga kelembapan. Kandungan air yang terdapat dalam tanah berfungsi sebagai pelarut unsur hara sehingga unsure hara mudah diserap oleh tumbuhan. Selain itu, air memelihara suhu tanah yang berperan dalam proses pertimbuhan. Setelah penyiraman, langkah selanjutnya adalah melubangi tanah sebagai tempat dimana biji kecambah akan diletakkan dengan jarak yang tidak terlalu dekat sehingga diharapkan tanaman tidak saling menempel.

Pengamatan ini, kami menggunakan parameter yang pertama yaitu panjang batang. Kami melakukan percobaan selama 5 hari. Berdasarkan 5 hari percobaan yang kami lakukan panjang batang yang tertnggi berada pada tempat gelap ( tidak terkna cahaya matahari sedikitpun) yaitu sepanjang 22,5 cm , tanaman tertinggi yang  kedua adalah pada ruang biasa yaitu setinggi 20,5 cm , tertinggi yang ketiga yaitu tanaman yang berada pada bola lampu, yaitu setinggi 16 cm, dan yang paling pendek berada pada tanaman yang terdapat pada sinar matahari langsung, yaitu didapati panjang batang sepanjang 3 cm. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman yang berada di tempat gelap memiliki pertumbuhan batang yang paling cepat hal ini dikarenakan pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari.Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil. Peristiwa ini disebut ”etiolasi” Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi  karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, daun terlihat segar serta memiliki cukup klorofil. Hal diatas pula yang menyebabkan tanaman pada tempat terang memiliki batang yang paling pendek . selain itu pertumbuhan tanaman yang terletak di ruang biasa menempati posisi kedua dikarenakan tanaman tersebut tidak menerima cahaya matahari secara langsung( di letakkan di dalam kamar). Pada bola lampu menempati urutan ketiga karena tanaman tersebut berada dalam ruang lingkup yang terbatas yang tentunya persediaan akan C02 Juga terbatas, namun persediaan O2 akan terus bertambah karena tumbuhan yang berada di dalam kardus tersebut mendapat cahaya dari lampu yang memunginkannya untuk melakukan fotosintesis yang akhirnya akan menghasilkan O2 yang sangat dibutuhkannya. Sehingga cahaya dari bola lampu tersebut menghambat pertumbuhan panjang batang tanaman.

Untuk parameter yang kedua yaitu tentang panjang daun tanaman kacang hijau, panjang daun yang terpanjang yaitu terdapat pada tanaman yang berada pada sinar matahari langsung dengan panjang daun 3 cm, selanjutnya panjang daun yang kedua yaitu terdapat pada tanaman yang diletakkan di kardus yang disinari cahaya bola lampu pijar sebesar 5 watt dengan panjang daun 2,5 cm, setelah itu panjang daun yang ketiga yaitu pada tanaman yang diletakkan di ruang biasa dengan panjang daun sebesar 2,25 cm, selanjutnya untuk daun yang terpendek berada pada tanaman yang ditempatkan di ruang gelap. Pada tanaman yang terkena sinar matahari langsung memiliki panjang daun yang paling panjang, hal ini dikarenakan tanaman ini mendapatkan sinar matahari yang begitu banyak. Dengan demikian, maka produksi jumlah klorofil akan bertambah semakin banyak. Seperti yang kita ketahui bahwa klorofil adalah zat hijau daun yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Sehingga pertumbuhan daun akan lebih panjang.

Selanjutnya daun yang terpendek berada pada tempat gelaap hal ini dikarenakan tidak terdapatnya cahaya yang terserap oleh daun, sehingga proses fotosintesis tidak berkembang secara optimal dan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan daunnya menjadi terhambat.

Untuk parameter yang ketiga yaitu tentang warna daun, untuk indikasi warna daun kami menggunakan “+” hal ini menunjukkan seberapa hijau daun tersebut. Untuk (+) warna daun yang dihasilkan yaitu daun tersebut berwarna kuning, untuk (++) warna daun yang dihasilkan  yaitu daun tersebut berwarna hijau kekuningan, untuk (+++) indikasi warna daun yaitu berwarna hijau. Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan ternyata daun yang berwarna kuning (pucat) berada pada tanaman yang ditanam di tempat gelap. Hal ini dikarenakan di tempat gelap tanaman tidak mendapatkan cahaya yang diperlukan untuk proses fotosintesis sehingga tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis tersebut. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat. Untuk tanaman yang berada di tempat ruang biasa berwarna hijau kekuningan, hal ini dikarenakan pada tempat tersebut terdapat sedikit cahaya meskipun tidak berupa cayaha yang secara langsung sehingga daun tersebut dapat menggalami proses fotosintesis dan dapat menghasilkan klorofil walaupun dalam jumlah yang sedikit. pada tanaman yang berada pada sinar matahari langsung dan pada bola lampu warna daun yang dihasilkan adalah hijau,  hal ini dikarenakan  Tersedianya cahaya yang memadai pada tanaman tersebut, cahaya yang memadai itu akan meningkatkan pembentukan kloroplas. Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Sehingga tanaman yang mendapatkan cukup cahaya memiliki daun yang berwarna hijau.

CONCLUTION

  1. Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah semakin tinggi intensitas cahaya adalah, pada parameter panjang semakin tinggi intensitas cahaya yang didapat oleh tanaman kacang hijau maka menyebabkan lambatnya pertumbuhan batang yang menyebabkan batang tumbuh pendek dan sebaliknya semakin rendah intensitas cahaya yang didapat tananaman kacang hijau, maka semakin panjang batang yang tumbuh. Pada parameter panjang daun,semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin panjang panjang daun yang tumbuh, semakin rendah intensitas cahaya yang didapat tumhuhan kacan hijau maka semakin pendek pula panjang daun tersebut.

Pada parameter hijau daun, semakin tinggi intensitras cahaya yang didapat oleh tanaman kacang hijau ,maka semakin gelap warna daun yang tumbuh, semakin rendah intensitas cahaya yang didapat oleh tanaman kacanghijau, maka semakin pucat daun yang tumbuh.

REFERENCE

Panji. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. http://www.wordpress.co.id [30 April 2009]

Karmana, Oman.2007.Cerdas Belajar Biologi.Jakarta:Grafindo
Qlikers.Perlakuan Air pada Benih.http://qlikers.wordpress.com/makalahq/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang hijau

Anonim. 2010. Etiolasi (http:// id.wikipedia.org/etiolasi akses pada tanggal 15 Mei 2011)

Anonim. 2011. Tropisme (http:// id.wikipedia.org/tropisme akses pada tanggal 15 Mei 2011)

Anonim.2011.Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan(http:// kecambah/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-dan-pertumbuhan-tumbuhan-tanaman-teori-biologi.htm akses tanggal 15 Mei 2011)

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pptnya di pertumbuhan & perkembangan

 

8 thoughts on “PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU

Tinggalkan Balasan ke thomas Batalkan balasan